Senin, 18 Januari 2010

Lia Harahap - detikNews

Jakarta - Renovasi terhadap pagar Istana Presiden dan Wakil Presiden menuai kritik. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang meloloskan anggaran tersebut juga dipersalahkan.



"Kami menyayangkan badan anggaran DPR juga meloloskan proyek tersebut. Ini sepertinya tidak pro rakyat sama sekali," kata peneliti hukum dan politik anggaran Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salam kepada detikcom, Minggu (17/1/2010).

Atas permohonan Menteri Keuangan Sri Mulyani, pembangunan pagar sebesar Rp 22,5 miliar ini telah disetujui oleh Panitia Anggaran DPR. Persetujuan ini dicapai dalam hasil rapat Badan Anggaran DPR dengan Sri Mulyani di Gedung DPR Selasa 3 November lalu.

"Tahun lalu Menkeu sudah mengajukan anggaran dan masuk ke dalam APBN-P 2009 dengan posisi kebutuhan mendesak. Padahal itu tidak mendesak sama sekali," kata Roy.

Roy menilai renovasi terhadap pagar Istana tidak perlu. Karena jika alasannya adalah keamanan, Polri dan pihak Istana berkoordinasi untuk lebih mengamankan Istana dan sekitarnya. "Pembangunan pagar ini nggak rasional. Dengan situasi seperti ini kenapa harus anggarannya sebesar itu," kritiknya.

"Kalau sampai Istana ditutupi dengan biaya Rp 22,5 miliar, ada apa sebenarnya di dalam Istana?" tanyanya.

0 komentar:

Posting Komentar

jika anda tidak senang maka jawablah tidak!!