Jumat, 18 November 2011

ada yang mengatakan sahabat itu adalah kawan yang dekat dengan kita. sebagian orang juga pernah mengatakan sahabat itu adalah tempat seseorang mengadu nasib yang lagi kesusahan. tetapi banyak yang saya rasakan sekarang ini sahabat makan sahabat, ketika lagi susah baru tau sahabat, ketika dia mendapatkan kesenangan tidak pernah berbagi dengan sahabatnya. apakah ini bisa juga dikatakan sebagai sahabat, terkadang juga dia lebih mementingkn diri sendiri dari pada orang lain.

sulit dicerna untuk mengatakan kalau di sahabat saya, karena susah untuk mengatakan sahabat yang sebenarnya itu bagaimana. hari ini sangat baik esok atau lusa sudah lain, kadang sahabat itu takkan utuh selamanya berbeda seperti orang katakan kalau sahabat itu sulit tergantikan. kawan bisa jadi lawan, lawan bisa jadi kawan, beginilah yang sebenarnya terjadi saat ini sama saya.

dari sini saya berpikir bagaimana mencari sahabat yang sebenarnya? apakah dia pantas untuk saya atau saya layak untuknya? karena saya merasakan sahabat saat ini lebih mementingkan tampang, materi dan latarbelakang dari seseorang tetapi tidak melihat dari segi kita bagaimana, bahkan tidak mau tau sedikitpun.
begitu banyak yang saya rasakan mengenai persahabatan ketika dia hanya memanfaatkan apa yang saya punya dan lain-lain. Ketika saya sedang dalam masalah, dia malah meninggalkan saya karena tidak ada yang bisa saya berikan untuk dia.